Puisi : Yang pertama

YANG PERTAMA
                                     dikutip dari sebuah novel.
daun-daun berguguran layu
bunga yang terpetik akan bersemi lagi
ada perasaan berbeda
ada getar yang tak pernah ku rasa sebelumnya..
mungkinkah??
tapi aku takut...
jangan berpaling!!!
sebab hanya dirimu
yang aku tunggu..
Tuhan...
yakinkan aku atas rasa yang berkecamuk ini
ini terlalu dini..
tapi dia telah membuatku menggila
atau ini hanyalah bagian dari akhir masa kanak-kanakku
tapi..
aku merasakanya..
ini benar-benar berbeda
dan baru pertama..

Cinta, Tak Terduga.

bulan emas tinggal separuh
bintang-bintang sangat pemalu
kau terduduk disampingku
aku lantas mencintai bayangmu
kau menoleh untuk tersenyum 
hatiku berserakan.. lebur nan lepuh


DARI SEBUAH PIJAR
pijar itu..
membalurkan hangat di ronggaku
mengeliat pelan mengalir membasuh
kebekuan dalam lorong sungi bilik jantungku
dan kala ku coba tuk raih pijar itu
jari dan tanganku gosong
dan meleleh
urung...
segala asa yang tertanam
gagal tuk ku raih
lewat isyarat sebuah pijar...

2 Response to "Puisi : Yang pertama"

  1. Anonim Says:
    30 Mei 2014 pukul 08.52

    Saya apresiasi dengan puisi yang Anda tulis.. dikasih keterangan bahwa puisi tersebut adalah puisi kutipan dari sebuah novel.. :) Lagi iseng-iseng saja sebenarnya, menjelajah dunia maya, mengetik potongan puisi "pijar" dalam novel Siluet Senja. Hasilnya? Hm.. banyak yang mengatasnamakan sebagai karya pribadi.. -_- Nggak terima saja rasanya, meski bukan karya saya.. Hehe
    Ok deh, salam kenal.. :)

  2. Reny Alkahlil says:
    25 Juni 2014 pukul 22.32

    hehe... iyaa tp ada kalanya saya jg lupa nulis pemilik nama asli dri pemilik karyanya..
    salam kenal :)

Posting Komentar