“Oh
Begini?”
*Reni Prasetia N
“Oh,
jadi begini UN???”
Sudahlah,
hapus saja UN !!!
Buat
apa menghambur – hamburkan duit negara Cuma buat ngadain ujian yang udah pasti
hasilnya??
Mending
kelulusan siswa diserahkan kepada sekolah masing – masing layaknya kelulusan
sarjana dari perguruan tinggi.
Kalo
ini mah bukan stndarisasi pendidikan, tetapi sekedar standarisasi nilai atau
angka – angka yang gak penting dan Cuma jadi penghias ijazah saja.
UN
gak penting, dihapus saja !!!
Sebenarnya
UN juga penting sih, ya walaupun memang sekarang penyelenggarannya buruk, UN
itu bisa dipakai pemerintah buat mengukur tingkat pengembangan sumber daya
manusia kita. Salah satu parameter pengukura di Human Development Indeks kan
pendidikannya. Kalo pendidikannya bagus, HDInya tinggi dan sebaliknya. Tapi kan
bagus atau tidak itu penilaian kualitatif, sementara yang namanya pengukuran
itu harus memasukkan nilai – nilai kuantitatif. Artinya, harus ada kuantifikasi
dari parameter – parameter kualitatif tadi. Salah satunya dengan Ujian Nasional.
Ketika semua siswa dihadapkan dengan materi ujian yang relatif sama, kita bisa
tahu mana daerah – daerah yang telah mendapatkan pendidikan yang baik dan mana
yang belum dengan melihat hasil UN. Ini sebenarnya inti dari fungsi
standarisasi. Akhirnya data – data ini bisa dipakai sebagai dasar pembuatan
proyeksi kualitas pendidikan di masa depan dan yang paling penting bisa dipakai
menjadi dasar pembuatan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Kalau UN
dihilangkan, maka kita akan kesulitan menentukan titik acuan pengukuran data
kuantitatif tadi. Kalau di negara – negara maju memang UN tidak ada. Itu
memungkinkan karena mereka sudah punya standarisasi tertentu yang diberikan
kepada sekolah – sekolah dalam menilai siswa – siswinya. Standarisasi semacam
itu di sana memnag bisa diterapkan karena kualitas pendidikan dan kualitas SDM
di negara – negara maju relatif merata antar daerahnya. Kalau di Indonesia yang
kondisi SDMnya masih sangat heterogen, sistem semacam ini sulit untuk
diterapkan. Jadi, mungkin solusi yang terbaik bukanlah menhilangkan UN karena
UN tetap saja penting. Solusi yang tepat sih aku rasa jangan jadikan UN sebagai
parameter kelulusan utama. Sebenarnya sistem kelulusan sekarang ini sudah cukup
bagus dimana kelulusan ditentukan dari mensinergikan UN, US, dan nilai rapot.
US dan nilai rapot kan standarisasi tiap sekolah yang bisa menyesuaikan dengan
kondisi aktual siswa – siswinya. Tetapi yang jadi masalah, sistem ini justru
“disalahgunakan” oleh sekolah yang kebanyakan “membesar – besarkan” nilai US
atau nilai raport siswa –siswinya dengan tujuan agar tingkat kelulusan di
sekolahnya tinggi. Ini juga yang harus jadi bahan kajian bagaimana mendidik
para tenaga pendidik untuk melakukan pendidikan dengan adil dan sebagaimana
mestinya, sehingga kualitas pendidikan di indonesia bisa benar – benar diukur
dan dapat diambil kebijakan – kebijakan yang tepat.
0 Response to "Opini : Oh Begini?"
Posting Komentar