Hujan
dan teduh.
by : Reni Prasetia N
by : Reni Prasetia N
Kepadamu aku menyimpan cemburu dalam
harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku
buka
Dan kebersamaan hanya akan memperbanyak
ruang yang tertutup.
Mungkin jalan kita tak bersimpangan.
Ya, jalanmu dan jalanku.
Meski diam-diam aku masih saja menatapmu
dengan cinta yang malu-malu.
Kau dan aku seperti hujan dan teduh.
Pernahkah kau dengar kisah mereka?
Hujan dan teduh ditakdirkan untuk
bertemu tapi tidak bersama dalam perjalanan.
Seperti itulah cinta kita.
Seperti menebak langit abu-abu.
Mungkin jalan kita tak bersimpangan.
Kau
dan aku.
by : Reni Prasetia N
by : Reni Prasetia N
Dan ketika waktumu dan waktuku
Mustahil berada dalam satu waktu,
Bahkan terlalu absurd untuk bertemu dalam satu titik.
Tepis dulu sejenak angan itu sayangku.
Tepis jauh-jauh kasihku.
Agar tak ada duka.
Agar tak saling mengharap.
Tapi sejujurnya aku sangat mengharapkanmu kasihku.
Aku rindu padamu.
Sejak detik pertama perpisahan kita.
Tuhan, maafkan aku.
Tuhan, jika ini nafsu maka enyahkanlah jauh-jauh dariku.
Agar tak menjadi dosa yang berkepanjangan.
Untuknya dan juga untukku.
0 Response to "Puisi : (Hujan) dan (Kau)"
Posting Komentar