How Do I Love Thee? (Sonnet 43)
How do I love thee? Let me count the ways. I love thee to the depth and breadth and height My soul can reach, when feeling out of sight For the ends of being and ideal grace. I love thee to the level of every day’s Most quiet need, by sun and candle-light. I love thee freely, as men strive for right. I love thee purely, as they turn from praise. I love thee with the passion put to use In my old griefs, and with my childhood’s faith. I love thee with a love I seemed to lose With my lost saints. I love thee with the breath, Smiles, tears, of all my life; and, if God choose, I shall but love thee better after death.
Saat tiba untuk tenggelam
Maka, sebaik apapun niat matahari menyinari bumi
Dia harus mau tenggelam
Memberikan malam kesempatan Saat tiba waktunya untuk gugur
Maka, seindah apapun bunga melati
Dia harus gugur
Luruh ke bumi menjadi tanah kembali Ada banyak cita2 indah kita tidak kesampaian
Ada banyak keinginan mulia kita tidak tergapai
Tapi tidak mengapa, lepaskanlah
Hidup ini tidak selalu dinilai seberapa jauh kita melangkah
Tapi juga dari seberapa tulus kita melepaskan
Untuk meyakini, masih ada cita2 lain, keinginan2 lain
Yang boleh jadi lebih indah dan mulia Esok hari
Matahari akan kembali terbit
Bunga melati pun merekah lagi Lepaskanlah.
Kita hidup dalam dua kehidupan berbeda
setiap manusia memiliki kehidupan masing2
tidak bertemu disatu titik kehidupan tak masalah
itu tak akan mengubah fakta apapun
biarlah kutelan dalam dia sendirian
hingga potongan jawaban misteri terbesarnya tiba
ini sungguh kisah yg berbeda
akan kutunggu dengan cara terbaik
agar seluruh kisah ini tetap baik..
Amiin.. :)
Malam boleh saja lelah...
Tercaut marut dalam larut..
Bias bahagia ternyata berbinar konstan...
Dalam hadirnya yang kusebut sahabat..
Menjadi senyum dalam tangis..
Kata dalam hening...
Dan lantunan do'a bagi jiwa...
Senang bertemu dengan kalian...
Terimakasih.... :)
Aku lelah berlari...
Aku enggan mencari....
Dibalik tembok yang runtuh dengan lelehan air mataku....
Biarkan aku tak beranjak....
Berikan kesempatan aku berdiri disini....
Kadang terdiam lebih baik dari seribu langkah yang tercipta...
Kadang statis lebih menyenangkan.....
Dibanding berharap sebuah kisah berakhir dramatis.....
Tak ada kebenaran....
Tak ada kesalahan....
Semua statis dan apatis...
Teori hanyalah sampah yang terurai dalam kemasan uji dan bukti empiris...
Apa yang kita lihat.
Belum tentu ada
Apa yang kita tak lihat.
Belum tentu tak ada
Membingungkan?
hmmmmb...... sama !
Hamba butuh proses, hamba butuh banyak waktu.
Sebagian berubah karena terpaksa.
Sebagian lagi berubah setelah membayar mahal dgn bnyk kesedihan.
Sebagian lagi berubah setelah penuh penyesalan dan airmata.
Maka orang2 yg beruntung adalah yg berubah cukup dgn belajar dari pengalaman orang lain.
Dari bacaan, nasehat, mengamati.
Sebelum terlanjur.
Namun ketika dalam kurun waktu penerimaan dan pemahaman tersebut tak kunjung datang, yang bisa kulakukan justru memberontaki dan memunafiki semuanya.
Apalah daya hambaMu ini ya Tuhan.
Apa yang bisa hamba lakukan, ketika semua ini justru adalah suratan dari engkau, sang maha pemilik segala.
ya sudahlah.....
Dimana cemburu itu?
Bukan cemburu tanpa alasan
Tapi cemburu karena ingin menjaga
Bukan cemburu buta
Tapi cemburu karena cinta
Karena Sang Pencipta
Oh, indahnya
Cemburu dengan anggun
Perlahan, saling mengingatkan
"Jika kau peduli, kau akan menjaga"
-----------------------------------------------------------
Karena peduli bukan hanya mendukung ketika ia benar
Peduli juga mengingatkan ketika ia salah.
-----------------------------------------------------------
Tapi, cemburu harus diarahkan agar tak serampangan
Agar tak saling menyakiti :-)
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: